luka yang terinfeksi Luka yang terinfeksi terjadi ketika mikroorganisme berkoloni di dalam luka sayatan atau tusukan, menyebabkan kerusakan luka atau penyembuhan yang tertunda. Kebanyakan luka biasanya terkontaminasi dengan sejumlah bakteri; namun, infeksi terjadi ketika pertahanan kekebalan tubuh tidak mampu mengatasi pertumbuhan bakteri. Sayangnya, ketika infeksi menyebar, mereka dapat menyebabkan masalah serius, yang membutuhkan perawatan medis segera.
Apa Resikonya?
Tanpa intervensi, luka yang terinfeksi dapat menyebabkan sejumlah keadaan darurat medis yang dapat mengorbankan anggota tubuh atau nyawa pasien. Saat bakteri menyebar, dapat menyebabkan kematian jaringan di sekitarnya, termasuk otot, tulang, dan jaringan ikat. Infeksi juga dapat menyebar ke aliran darah, menyebabkan syok septik, yang dapat mengakibatkan kegagalan organ atau kematian.
Perawatan Luka Terinfeksi
Dengan perawatan yang tepat, luka yang terinfeksi biasanya sembuh dengan cepat dan sempurna. Perawatan dapat bervariasi berdasarkan tingkat keparahan luka. Dengan demikian, biasanya melibatkan pembersihan, sterilisasi, dan antibiotik untuk membantu membunuh atau mencegah penyebaran bakteri yang menyerang. NSAID, seperti Ibuprofen, juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, bengkak, atau demam.
Kapan Mencari Perawatan
Bahkan luka yang sangat kecil dapat terinfeksi dengan berbagai jenis bakteri berbahaya, termasuk Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA). MRSA disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang berlebihan, yang pada gilirannya menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap banyak antibiotik.
Sementara luka kecil mudah diobati sebagai infeksi lokal, pengobatan yang tertunda dapat menyebabkan komplikasi serius. Identifikasi dan intervensi dini dapat memainkan peran penting dalam pemulihan, jadi penting untuk mencari bantuan medis jika Anda melihat salah satu dari gejala berikut:
- Demam atau kedinginan
- Bau busuk keluar dari lukanya
- Peningkatan pembengkakan, kemerahan atau nyeri tekan
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Nanah atau drainase
- Kehangatan pada atau di sekitar luka
- Garis-garis merah keluar dari luka
Apa yang Meningkatkan Risiko Infeksi?
Apa pun yang menurunkan kemampuan penyembuhan alami tubuh Anda juga dapat menempatkan Anda pada risiko infeksi. Ini termasuk penyakit seperti kanker, diabetes, dan kondisi yang mempengaruhi ginjal, hati dan paru-paru. Tekanan darah tinggi dan penyempitan pembuluh darah juga dapat meningkatkan risiko Anda, karena mengganggu aliran darah. Sistem kekebalan yang lemah juga akan meningkatkan risiko Anda, terutama jika Anda telah menjalani perawatan radiasi untuk kanker.